Kisah Nabi Ilyas AS
sejarah 25 Nabi dan Rosul

BENCANA KEKERINGAN
Karena kaum Nabi
Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama
tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena
kelaparan. Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka
bersedia meninggalkan berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi.
Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar
menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah menikmati
kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran
kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat
yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana
yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.
BERHALA BAAL
Nabi Ilyas
mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang
suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala
yang mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan
agar mereka takut kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan
menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun
kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas
yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat
ayat 124-127.
NABI ILYASA AS
Nabi Ilyas
memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi
Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas
sudah menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt.
mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah
kepada kaumnya yang angkuh itu.
BAALBEK
Baalbek merupakan
sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi
Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa
pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampaisekarang masih
ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai
tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek
sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia.
0 komentar:
Post a Comment